Apa Itu Laporan Posisi Keuangan? Ini Penjelasan Lengkapnya!
Istilah laporan posisi keuangan mungkin asing bagi sebagian orang, tapi ini adalah salah satu hal penting dalam keuangan. Yuk, baca penjelasannya!
Hai Sobat PINA!
Pernah tidak kamu mendengar istilah “know your numbers”? Numbers yang dimaksud di sini adalah angka-angka dalam laporan keuangan dari tiap entitas bisnis maupun pribadi. Angka-angka ini disusun secara sistematis dalam bentuk laporan keuangan yang menghasilkan informasi yang bermakna tentang kondisi keuangan suatu perusahaan atau individu. Akan sangat sulit untuk mengelola keuangan tanpa informasi keuangan yang lengkap.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan baik internal maupun eksternal.
Sobat PINA, laporan posisi keuangan juga dapat digunakan untuk keuangan pribadi untuk mengukur kesehatan keuangan dan acuan untuk merencanakan dan mengambil keputusan keuangan.
Yuk, bahas lebih lanjut supaya kamu jadi lebih paham dan nyaman menggunakan kata-kata dalam bahasa keuangan.
Definisi Laporan Keuangan vs Laporan Posisi Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi keuangan suatu perusahaan, atau seorang individu selama periode (periode akuntansi) tertentu.
Laporan Keuangan yang lengkap, terdiri dari lima bagian laporan sebagai berikut:
- Laporan Laba & Rugi (Profit & Loss Statement atau Income Statement)
- Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)
- Laporan Neraca (Balance Sheet)
- Laporan Arus Kas (Statement of Cash-flows)
- Catatan atas Laporan Keuangan (Notes to the Financial Statements)
Baca Juga: Cara Membuat Laporan Keuangan di Excel bagi Pemula
Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position) sendiri adalah istilah lain yang biasanya digunakan untuk Neraca Keuangan (Balance Sheet). Laporan Posisi Keuangan terkait posisi aset, liabilitas dan ekuitas dari suatu perusahaan atau individu per tanggal tertentu.
Fokus dari artikel ini adalah laporan posisi keuangan pribadi yang sedikit berbeda dan lebih sederhana dibandingkan dengan laporan posisi keuangan bagi perusahaan yang terikat oleh standar akuntansi dan ketentuan lainnya.
Laporan keuangan pribadi berisi informasi tentang keuangan seseorang yang mencakup semua aset dan liabilitas dan dari informasi tersebut dapat ditarik informasi tentang nilai kekayaan bersih (Net-Worth) seseorang.
Komponen Laporan Posisi Keuangan
Berikut ini adalah komponen yang membentuk laporan posisi keuangan pribadi.
1. Aset
Aset mencakup semua kepemilikan yang dimiliki oleh individu yang terdiri dari aset lancar/likuid (seperti tabungan, deposito, rekening koran), aset investasi (seperti saham, reksa dana, uang kripto, surat utang, dana pensiun), dan aset pribadi (seperti rumah, mobil, barang koleksi).
2. Liabilitas (Kewajiban)
Liabilitas mencakup semua utang atau kewajiban keuangan yang dimiliki individu yang terdiri dari utang jangka pendek (seperti kartu kredit) dan utang jangka panjang (seperti KPR, kredit investasi).
3. Nilai Kekayaan Bersih (Net-Worth)
Selisih antara total aset dan total liabilitas akan menunjukkan nilai kekayaan bersih seseorang. Nilai kekayaan bersih yang bertumbuh seiring waktu menandakan kemajuan keuangan yang positif.
Baca Juga: Merasa Kaya atau Beneran Kaya? Hitung Kekayaan Bersih Saat ini
Apa Saja Manfaat Laporan Posisi Keuangan Pribadi?
1. Cek Kesehatan Keuangan & Rasio-rasio Keuangan
Laporan posisi keuangan memberikan pemahaman tentang kesehatan keuangan kamu. Dengan membandingkan total aset dan liabilitas, kamu juga dapat menilai sejauh mana keuangan kamu terdiversifikasi dan berisiko.
Ada beberapa rasio-rasio keuangan yang dihasilkan oleh laporan posisi keuangan yang digunakan untuk mengukur kesehatan keuangan:
- Rasio Solvabilitas: Rasio ini menghitung tingkat kemampuan dalam melunasi utang/liabilitas. Semakin besar nilai kekayaan bersih yang kamu miliki dibandingkan jumlah liabilitas, semakin baik kondisi keuangan kamu.
- Rasio Investasi terhadap Net Worth: Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak aset investasi dari total nilai kekayaan bersih yang kamu punya, dengan tujuan memaksimalkan peluang bertambahnya nilai kekayaan bersih melalui pengembalian investasi.
- Rasio Utang terhadap Aset: Rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar porsi aset yang didanai melalui kepemilikan utang. Semakin kecil rasio ini, menandakan kondisi keuangan yang semakin baik.
- Rasio Aset Likuid terhadap Net Worth: Rasio ini menghitung tingkat kemampuan dan seberapa cepat kamu dapat melunasi liabilitas. Semakin besar aset likuid untuk dana darurat maupun pelunasan utang maka semakin baik.
2. Perencanaan Keuangan & Pengambilan Keputusan
Informasi yang ditemukan dalam laporan posisi keuangan dapat kamu gunakan untuk mengambil keputusan dan merencanakan tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang. Ini juga termasuk pembuatan anggaran, investasi, dan manajemen utang.
Hal ini memastikan kamu tidak membuat rencana menggunakan asumsi dan mengambil keputusan keuangan tanpa informasi yang benar.
3. Pemantauan Perkembangan
Laporan posisi keuangan perlu diperbarui secara berkala untuk mencerminkan perubahan dalam keuangan pribadi. Ini memungkinkan kamu untuk melacak perkembangan keuangan dan membuat penyesuaian apabila diperlukan.
Baca Juga: 5 Cara Perencana Keuangan Membantu Keuanganmu Jadi Lebih Baik
Langkah-langkah Membuat Laporan Posisi Keuangan Pribadi:
1. Identifikasi dan Nilai Aset
Catat semua aset yang kamu miliki, dan tetapkan nilai saat ini untuk masing-masing aset seperti simpanan kas, portofolio investasi, properti, dan barang berharga lainnya.
2. Identifikasi dan Nilai Liabilitas
Catat semua kewajiban keuangan, seperti hutang kartu kredit, pinjaman, atau hipotek dengan rincikan jumlah yang masih harus kamu bayarkan.
3. Hitung Nilai Kekayaan Bersih
Kurangkan total liabilitas dari total aset untuk menentukan nilai kekayaan bersih kamu.
4. Perbarui Secara Berkala
Laporan posisi keuangan perlu diperbarui secara berkala, misalnya setiap kuartal atau setiap tahun, untuk menunjukkan perubahan dalam keadaan keuangan.
Baca Juga: Begini Cara Kerja Jasa Konsultasi Perencana Keuangan
Gunakan Aplikasi Keuangan PINA
Sobat PINA, mencatat laporan keuangan pribadi tidak harus menjadi hal yang rumit di era digital saat ini. Kamu bisa dengan mudah menggunakan teknologi keuangan untuk mencatat dan memonitor kondisi keuangan kamu secara digital.
Kamu bisa menggunakan aplikasi PINA untuk mencatat semua aset dan liabilitas dan mendapatkan berbagai laporan secara otomatis antara lain, nilai kekayaan bersih, alokasi aset dan rasio-rasio keuangan.
Di Aplikasi PINA, kamu bisa bertemu dengan perencana keuangan profesional secara online untuk membahas kondisi keuanganmu loh! PINA menyediakan layanan Konsultasi Keuangan GRATIS selama 30 menit yang bisa kamu akses melalui link ini! Segera buat janji konsultasinya, selagi ada kesempatan!
Kesimpulan
Membuat dan memahami laporan posisi keuangan pribadi adalah langkah krusial menuju kesejahteraan finansial. Dengan informasi yang jelas tentang aset, kewajiban, dan nilai kekayaan bersih, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijak untuk mencapai tujuan keuangan kamu.
Kamu juga bisa memanfaatkan bantuan dan pendampingan langsung dengan salah satu perencana keuangan bersertifikat di PINA.

Pina
Content Writer Team